Friday 22 November 2013 2 comments

Aku dan Rasaku







Ternyata ku hanya insan yg naif,,,
Ketika slama ini sibuk ku mencarimu,,,
Namun kini ketika kau datang menghampiri,,,
Ku hanya diam terpaku acuh tak acuh,,,

Ternyata ku cuma seorang pengecut,,,
Yang lari berpaling sembunyi darimu,,,
Yang tak mampu menatap indah pesonamu,,,
Yang terus saja coba menghindari kilaumu,,,

Maka biarlah saja semua begini,,,
Ya, tetap begini adanya,,,
Tak usah nodai keagungan rasa ini dengan apapun nafsu,,,
Biarkan kelak takdir yang berinya nama !




Thursday 21 November 2013 4 comments

"ISTIQOMAHLAH, UKTHY!"


 Assalamu'alaikum,,, 

        Pagi ini, berawal dari obrolan ringan seputar kegiatan para Syi'ah di negeri beton yang mulai terlihat marak di beberapa titik, aku mencoba untuk mengingatkan seorang teman yang -menurut pengakuannya- selalu berbusana serba hitam lengkap dengan cadarnya baik di setiap hari libur Minggu maupun libur nasional lainnya. Entah mengapa tiba-tiba aku begitu mengkhawatirkan dirinya, teringat satu kalimat yang pernah disampaikan padaku melalui inbok whatsApp, kalau calonnya gak kasih dia pakai baju warna-warni. Bukan bermaksud su'udzan sama sekali kalau akhirnya aku nekat bertanya juga.

Sebagai langkah awal, aku share beberapa foto kegiatan yang ku dapat dari wall facebook. Lalu aku tanya apakah dia mengenal wajah-wajah di foto itu. Dia jawab tidak kenal. Lalu dia balik bertanya padaku, siapakah mereka itu. Aku jawab apa adanya, ternyata dia pun telah mengetahui bahwa aliran mereka sesat. Syukurlah,,, aku -sempat- menghela nafas panjang. 

"Baju hitam tak masalah tapi aqidahnya yang harus difahamkan," katanya kemudian. Aku setuju karena memang sunnah untuk memilih pakaian berwarna gelap atau yang tidak terlalu menyolok/'ngejreng' agar tidak menarik perhatian para akhwat. "Bila kita faham aqidah dan fiqih yang benar in syaa Allah keimanan kita aman. Tapi sayang, kebanyakan teman-teman disini sukanya ikut-ikutan saja. Orang yang benar dianggap salah, sedangkan yang salah malah dibenarkan. Itulah orang yang belum faham akidah." ujarnya panjang lebar. "Diingatkan katanya sok pinter, didiamkan malah jadi gak karuan. Memang sulit mengajak orang ke arah kebaikan, tapi kita gak boleh putus asa, selalu ingat kisah Baginda Rasulullah saat dakwah dulu semangatnya begitu luar biasa."
Tuesday 19 November 2013 2 comments

"Rezeki Bukan Melulu Materi"

Apakah makna rezeki yang sesungguhnya itu, kawan ?... Banyak dari kita masih mengapresiasikan rezeki itu selalu berbentuk materi; gaji/upah kerja, pemberian barang-barang atau ketika dapat undangan makan-makan gratis. Pun ketika tanpa sengaja kita menemukan sesuatu yang berharga dijalanan. Maka dengan senyum gembira kita akan berkata' "Alhamdulillah, dapat rezeki nomplok nih !".
Sedikit yang ingat bahwa kerja/profesi kita hari ini -yang menghasilkan uang/upah- adalah juga rezeki, bagaimanapun beratnya sehingga kita selalu mengeluhkannya. Teman atau siapa saja mereka yang memberi barang-barang ke kita adalah rezeki. Termasuk juga teman atau siapa saja yang mengundang kita makan-makan gratis, mereka adalah rezeki. Subjeknya bukan objeknya.

Saturday 16 November 2013 1 comments

"Adab Menulis"




Masing-masing dari kita memiliki angan dan imajinasi yang berbeda. Kebebasan mengekspresikannya adalah bagian dari HAM yang diakui secara internasional. Ada yang hobi menulis tentang cinta yang terkesan lebay, ada yang hobi berbicara penuh makna tentang sosial budaya disekitarnya, ada pula yang dengan lantang membicarakan politik. Beberapa memilih untuk menulis dengan tema yang datar, biasa-biasa saja, tentang keseharian mereka. Setelah beberapa waktu aku perhatikan, presentasi pembacanya lumayan juga. Berbanding dengan tulisan-tulisan berbau dakwah, hal-hal yang mereka sampaikan itu agaknya lebih mudah masuk ke dalam otak pembaca. Memang tujuan awal penulis adalah hendak bercerita saja tanpa maksud memprovokasi suasana, tapi dalam kenyataannya di akhir jaman ini, semakin banyak manusia yang menjadi lalai kepada Penciptanya. Entah terlalu asyik membaca atau karena pola pikir mereka telah terbentuk sedemikian rupa tanpa mereka sadari.
Thursday 14 November 2013 0 comments

"Hijrah"



"Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akherat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal"
(QS. An-Nahl : 41-42)

Pulang libur hari ini, ah,,, pulang ujian sekolah tepatnya, dari Bayanihan Kennedy Town, berenam kami meluncur ke kawasan Causway Bay sekedar untuk mencari tempat lesehan untuk menikmati makan malam bersama. Akhirnya kami memilih jembatan bundar sebagai pemberhentian. Meski hanya sekedar nasi hap-hap'an sederhana rejeki gratisan (terima kasih ea  Miss Emy Que), tapi dengan riang gembira kami nikmati meski harus berbagi karena hanya ada 3 hap nasi. Eh... sayang begitu membuka salah satu hap seketika tercium bau asam yang lumayan menyengat, agaknya sambal tomat camp
ur jeruk nipis sudah tak layak makan.  Tiba-tiba seorang mbak yang baru selesai sholat, menawarkan nasi lengkap dengan sayurnya pada kami -mungkin dia mendengar celoteh kami-. Alhamdulillah rejeki lagi.  Lalu ada juga seorang mbak yang duduk di depan kami turut menawarkan kerupuknya kepada kami. Tau sendiri kalau orang Jawa makan nasi tanpa yang satu itu -kerupuk- akan terasa hambar ibarat sayur tanpa garam hehehe... Alhamdulillah lagi... > efek 'hijrah' (coba kalau kami tetep makan di sekitar Bayanihan, alamat nggak dapat semua itu deh :P)
8 comments

"INGAT MATI!!"

Beberapa waktu terakhir ini di hampir setiap tabloid berbahasa Indonesia di HK yang terbit sekitar dua minggu sekali, selalu saja ada berita kematian tentang teman-teman sesama BMI. Berbagai macam penyebab diantaranya sakit, jatuh dari ketinggian dan yang dua terakhir ku terima beritanya pagi ini karena tanpa sebab tertentu -baru diketahui setelah proses autopsi-. 
Memang cara bagaimana kita 'dimatikan' adalah rahasia Allah. Semua telah tercatat di Lauful Mahfudz-Nya. Sengaja Allah menyembunyikannya dari kita agar kita selalu berusaha untuk mati dalam keadaan khusnul khotimah bukan su'ul khotimah. 

Selama ini mungkin masih banyak diantara kita yang terlalu disibukkan oleh urusan mengumpulkan bekal untuk kehidupan di hari tua nanti. Kita lupa bahwa tak ada jaminan tentang berapa panjang umur kita. Miris, ketika kita sampai terlupa menyiapkan bekal terpenting yang akan kita bawa pulang menuju kehidupan yang lebih abadi. Bukankah dunia ini hanya persinggahan sementara? Dan bukankah tak ada yang abadi di dunia ini? Aku rasa semua sudah pada tahu, bukan?

Hari ini seorang teman mengingatkanku lebih dalam tentang hal satu ini. Awalnya di grup whatsApp kami tengah membahas perihal mukena yang syarie' -sesuai syariat Islam-. Aku bilang: pilihlah mukena yang polos tanpa motif yang mencolok, khawatir terperangkap tabaruj atau riya'. Kalau memang majikan HK takut akan warna putih -menurut mereka putih adalah warna kematian- maka kita bisa memilih warna lain seperti ungu, biru, coklat. Asal tidak tipis/tembus pandang. Lalu seorang sahabat baik meng'inbokku secara pribadi. Dia bercerita tentang gurunya yang selama hidup menyimpan kain mori/kafan di dalam lemarinya. Setiap kali beliau membuka lemari dan melihat kain itu, seketika itu juga beliau ingat mati. Maka makin rajin dan semangatlah beliau beribadah kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan, mempersiapkan bekal sebanyak mungkin. 


Subhanallah!! Kematian yang indah sungguh sangat dirindukan oleh sebagian orang yang meyakini bahwa kelak kehidupan di alam kekal abadi adalah jauh lebih menggembirakan seperti janji-janji Allah yang tersurat dan tersirat di banyak ayat. Kehidupan dunia ini tiada sebanding bahkan walau seujung kuku. Lalu, bagi mereka yang mau berpikir, masih pantaskah dunia ini lebih kau bela dan kejar? Toh, ia ibarat bayangan, tak kan pernah mampu kau menangkapnya!
 
;